10 Budaya Unik Indonesia yang Harus Kita Ketahui

Kamu tau beberapa budaya unik Indonesia? Simak artikel ini yuk! Jangan sampai kita sebagai anak bangsa tidak mengetahui budaya sendiri ya…

Indonesia adalah negara yang luas dan penuh keberagaman dengan lebih dari 1300 etnis dan 740 bahasa daerah.

Mungkin saja ini adalah salah satu negara dengan budaya yang paling beragam di dunia. Beberapa dari budaya ini sangat unik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Contohnya:

1. Dugderan

Budaya unik Indonesia yang pertana adalah Dugderan. Dugderan adalah tradisi khas Semarang yang telah ada sejak tahun 1881. Ini adalah cara masyarakat menyambut bulan Ramadhan atau bulan seribu berkah. Biasanya, tradisi ini diadakan 1-2 minggu sebelum Ramadhan.

Tradisi ini dimulai dengan pasar rakyat yang disusul oleh acara Dugderan, yang dimulai dengan karnaval yang melibatkan pasukan Merah-Putih, pelajar, putri bunga, mobil hias, pasukan berkuda, kerta kencana, Drump Band, dan lain-lain.

2. Makepung

Budaya unik Indonesia selanjutnya adalah Makepung. Makepung berarti “Balapan Kerbau” dan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk hiburan semata.

Menurut orang Bali, kerbau adalah hewan suci. Awalnya, tradisi ini dimulai sebagai cara membajak sawah, tetapi seiring berjalannya waktu, menjadi acara hiburan yang menarik banyak wisatawan asing.

Tradisi ini dimulai pada tahun 1970-an dan telah mengalami perubahan dalam aturan dan perlengkapannya.

Sekarang, ada lebih banyak kerbau yang dilibatkan dalam perlombaan, dan mereka sering dihiasi agar lebih menarik. Aturan utamanya adalah bahwa yang menang adalah kerbau yang pertama mencapai garis finish dalam perlombaan 1-2 km.

Ada aturan lain yang cukup unik, seperti jika orang pertama dan kedua tiba dalam waktu 10 meter satu sama lain, maka yang kedua dianggap sebagai pemenang. Mirip, bukan?

3. Ritual Tiwah

Salah satu budaya unik Indonesia lainnya adalah Ritual Tiwah, sebuah upacara yang mengantarkan tulang belulang orang yang telah meninggal ke tempat peristirahatan terakhir, yang disebut sandung, dengan harapan bahwa orang yang diselenggarakan tiwah-nya akan mencapai surga.

Ritual ini dilakukan oleh suku Dayak Kalimantan Tengah yang menganut kepercayaan Kaharingan atau Hindu Kaharingan.

Biasanya, orang yang meninggal dikuburkan sementara hingga upacara tiwah diselenggarakan. Setelah itu, mayat tersebut akan digali kembali dan dibakar hingga hanya menyisakan tulang belulang.

Selama ritual tiwah, berbagai kegiatan lain juga dilakukan seperti tarian khas suku Dayak, pemotongan hewan kurban, dan bahkan mendengarkan lagu dangdut agar tidak mengantuk.

Meskipun ritual tiwah dianggap sakral oleh masyarakat Dayak, seiring berjalannya waktu, tradisi ini telah mengalami perubahan karena beberapa keluarga tidak mampu lagi melaksanakan ritual ini, dan sebagian besar suku Dayak telah pindah agama.

4. Kebo-Keboan

Budaya unik Indonesia berikutnya dapat ditemui di daerah Banyuwangi, khususnya di Desa Alasmalang dan Aliyan. Ritual ini diyakini sudah ada sejak abad ke-18 dan biasanya dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 10 bulan syura untuk meminta hujan turun selama musim kemarau.

Upacara ini biasanya dilangsungkan pada hari Minggu. Sesuai namanya, dalam ritual ini, orang-orang akan berdandan seperti seekor kerbau.

Mayoritas pesertanya adalah pria, tetapi wanita juga berperan dalam menyiapkan makanan dan sesajen seperti tumpeng, peras, air kendi, kinang, ingkung ayam, jenang, bungkil, cangkul, pisang, beras, pitung tawar, kepala, dan bibit tanaman padi. Ini diyakini akan menyelamatkan beberapa ruas jalan di dusun Krajan.

Musik tradisional mengiringi atraksi kebo-keboan ini ketika para “kerbau” mulai membajak sawah seperti kerbau sungguhan. Bahkan, mereka kadang-kadang bersemangat dan menyeruduk penonton. Perlu berhati-hati saat menonton agar tidak terlalu dekat.

5. Karapan Sapi

Karapan Sapi adalah budaya yang meningkatkan status sosial di Madura. Kota ini terkenal karena produksi garamnya yang besar. Karapan sapi adalah balapan sapi yang hanya berlangsung sejauh 100 meter. Pemenangnya adalah sapi yang tiba pertama kali di garis finish.

6. Pasola

Pasola, yang berarti melempar lembing kayu sambil menunggang kuda, adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Ini biasanya terjadi sekali setiap tahun pada bulan Februari.

Pasola mirip dengan permainan perang-perangan dan merupakan bentuk ungkapan kesedihan atas kehilangan seseorang yang dicintai. Upacara dimulai dengan adat nyale, yang melibatkan perayaan panen dan pengamatan cacing di pantai.

Cacing yang gemuk dan berwarna dianggap sebagai pertanda keberuntungan, sedangkan yang sebaliknya dianggap sebagai pertanda bencana.

Kehadiran cacing ini memulai perayaan Pasola. Beberapa orang, seperti ksatria, berpartisipasi dalam tradisi ini dengan menunggang kuda dan melemparkan lembing kayu.

Meskipun pertarungan ini berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa, dikatakan bahwa darah korban memiliki kekuatan untuk menyuburkan tanah. Mirip dengan pertunjukan gladiator Romawi di Colosseum, ya?

7. Tabuik

Tabuik adalah tradisi yang diadakan oleh masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat untuk memperingati Asyura, yaitu wafatnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam. Nama “Tabuik” berasal dari kata Arab “tabut,” yang berarti peti kayu.

Menurut legenda, muncul makhluk berkepala manusia dengan tubuh seperti kuda Pegasus. Ritual ini sudah ada sejak tahun 1826-1828, tetapi sebelumnya dipengaruhi oleh adat India. Pada tahun 1910, tradisi ini digabungkan dengan adat Minangkabau, seperti yang terjadi sekarang.

Tabuik merupakan patung raksasa dengan bagian-bagian tertentu yang memiliki makna. Bagian bawahnya dianggap mewakili “urak

” (burak) dan peti menggambarkan peti yang membawa jenazah Hussein bin Ali. Upacara ini termasuk pemotongan kepala Tabuik dengan satu tebasan. Sedikit mirip dengan tradisi samurai, bukan?

8. Debus

Debus adalah seni bela diri yang berasal dari Banten. Aksi ini melibatkan berbagai tindakan berbahaya seperti menusuk perut dengan benda tajam, mengiris badan dengan pisau, menusuk lidah, membakar diri dengan api, dan sebagainya. Tradisi ini juga dikaitkan dengan ilmu kekebalan.

Debus awalnya adalah gabungan suara, tari, dan seni bela diri pada abad ke-16. Namun, pada abad ke-18, tradisi ini berkembang menjadi atraksi yang lebih berbahaya.

Meskipun memukau, pertunjukan ini juga berbahaya, sehingga orang yang ingin mempelajarinya harus berhati-hati.

9. Mapasilaga Tedong

Indonesia juga memiliki tradisi mirip dengan Spanyol, yang dikenal sebagai Mapasilaga Tedong, yaitu budaya adu banteng. Perbedaannya adalah bahwa di Indonesia, banteng melawan banteng, bukan manusia.

Tradisi ini berasal dari Tana Toraja dan diadakan untuk menghormati leluhur. Banteng yang diadu biasanya berjenis albino dan sangat mahal.

Sebelum pertarungan, banteng-banteng ini diberi minuman beralkohol oleh tim pengusung gong. Aturan pertarungan melibatkan banteng yang pertama melarikan diri atau sering terjatuh sebagai pecundang.

Setelah itu, ada prosesi pemotongan kepala banteng yang hanya memerlukan satu tebasan. Mirip dengan pertarungan gladiator Romawi, ya?

10. Kasada

Kasada adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Bromo pada tanggal 14 bulan Kasada. Ini adalah bentuk penyembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi untuk bersyukur atas kesehatan dan hasil panen yang melimpah.

Menurut legenda, pasangan yang tidak bisa memiliki anak bermeditasi dan berdoa kepada Sang Hyang Widhi, dan sebagai jawaban, mereka diminta mengorbankan anak bungsu mereka di kawah Gunung Bromo.

Ketika pasangan itu memiliki 25 anak, mereka menolak mengorbankan anak mereka, yang membuat Sang Hyang Widhi murka. Dalam kemarahannya, ia memerintahkan upacara Kasada, di mana sesajen diberikan di kawah Gunung Bromo.

Itu adalah beberapa contoh budaya unik Indonesia yang dapat ditemukan di Indonesia. Keberagaman budaya ini adalah salah satu hal yang membuat Indonesia begitu istimewa.

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua, sampai jumpa di artikel Liburan Banten lainnya…

Sumber gambar: Screenshot Youtube

Leave a Reply